Saturday, March 31, 2007

ADIL, Research Officer kita


ADIL, kawan yang satu ini selalunya berkepala rapi alias rambut dicukur habis alias gundul hehehe....

Dia adalah alumni FKE UTM juga dan sekarang juga bekerja sebagai staf RMC (Research Management Centre) UTM.

Dialah Research Officer (RO) kita yang mengurus segala persiapan research; kontak dengan Dept Perikanan Terengganu, sewa kapal, sewa sampan, koordinir dengan researcher Terengganu, koordinasi untuk mendapatkan ajdwal kapal, crew kapal, biaya-biaya apa yang mesti disiapkan, sewa hotel, makan, bus, mobil UTM yang akan kita bawa, alat riset, dll... Selain itu, dia juga merangkap sebagai diver (penyelam) saat kita riset, karena kita pakai jaring yang diletakkan di bawah kapal sebagai habitat ikan yang akan dideteksi dengan sonar yang ada di body kapal.

Makasih sangat Adil atas segala bantuannya...

Friday, March 30, 2007

25-30Maret07, 1st research of SONAR


Terengganu, 25-30Maret07, 1st research of SONAR at South China Sea. Tepatnya di deket Pulau Redang, pulau wisata milik Negeri Terengganu. Riset disitu karena yg ada hotel bagus disitu heheh. Kita pakai Kapal khusus riset, KK Senangin II milik Departemen Perikanan Terengganu.

Sunday, March 18, 2007

Sonar...... belajar cara gunakannya

Sesampainya di Terengganu, saya dan Adil dibawa oleh Asrul diajak makan pagi, menu special khas Terengganu adalah nasi dagang, tapi saya gak suka, rasanya neg, rada amis bau ikan.....

Lepas tuch kami pesan hotel di Permai Inn, lumayan bagus, besar, dan bersih. Kami rehat dulu hingga siang. Agak siang kami mencoba sonar yg sudah disiapkan di tokonya Asrul.

Siang, kita bertiga menemui Prof. Khalid Samo di Universiti Malaysia Terengganu (UMT), disini tempat kuliah S3-nya pak Sugiyarto (Matematika UAD) yang menemani saya naik pesawat Solo-Kuala lumpur. Tapi saya gak bisa ketemu beliau, krn lagi di Melaka.

Ohya, Prof Khalid Samo dulu yg megang sonar yang sekarang telah ada di tempat tokonya Asrul. Kita discuss tentang cara guna alat. Tapi dari diskusi, bahkan beliau datang ke toko Asrul pun, masalah belum kami selesaikan. Karena sudah sepuh dan sudah lama meninggalkan alat tsb, beliau sudah tidak mampu lagi "menghidupkannya".

Waduh, gimana nih...

Baru keesokan harinya, kita ke Dept Perikanan Terengganu, menjumpai Pak Raja Bidin Raja Hassan. Beliau seorang pimpinan disitu dan akan banyak membantu kita utk riset di laut, terkait dengan persiapan, alat2 apa yang harus disiapkan, crew kapal, dll. Kita dipersilakan mencoba sonar di kolam renang sebelah kantor, wah asyik banget nih... tapi tetep aja gak bisa.

Tapi ada solusi dari Raja Bidin, bisa pakai sonar yang ada di kapal KK Senangin II yang akan dipakai utk riset kita next week. asyikkk....

1st trip to Terengganu

Perjalanan pertama kali ke Terengganu saya lalui naik bus. Saya ditemeni RO (Research Officer) kami yang bernama Adil.

Naik dari Taman Sri Putri sekira pkl 10 malam, nyampai Terengganu jam 7 pagi. Rute perjalanan dari Sri Putri-Yong Peng-Segamat (full hutan belantara)-Kuantan Pahang-Terengganu

Uniknya, yang membuat saya sangat terkesan adalah saat adzan shubuh, bus berhenti di masjid dan mempersilakan penumpang untuk sholat, selepas itu melanjutkan perjalanan lagi. Wah, rasanya saya baru pertama kali naik bus seperti ini. Yah, memang sering dengar sich, bahwa negeri utara malaysia sangat kuat dalam berislam, seperti Terengganu, Kelantan, dan Kedah.

Alhamdulillah..... saya akhirnya dah menginjakkan kaki di Negeri Terengganu.

Kami turun Masjid Terapung Tengku Tengah Zahariah, benernya gak terapung sih, cuma serasa terapung karena dibangun di atas muara sungai. Kami dijemput oleh Asrul (alumni FKE UTM juga yang asal dan kerja wirausaha di Terengganu).

Saturday, March 17, 2007

Riset ku alhamdulillah, full jalan2......

Alhamdulillah.......
Ternyata Allah mempertemukan diriku dengan riset S3 yang sejalan dengan hobby diriku, yaitu jalan-jalan...

Riset tentang sonar (sesuai nama, sunar) untuk deteksi ikan di laut Cina Selatan, tepatnya di dekat Pulau Redang, merupakan pulau pelancongan bagian dari Negeri Terengganu, di utara-timur Malaysia. Malam nginap di hotel, pagi-sore riset di kapal. wah, asyik tenan je...

Perjalanan Johor-Terengganu biasanya memakan waktu sekira 8 jam perjalanan darat naik bus atau pakai mobil UTM. Semua biaya ditanggung dari proyek Science Fund dari Kementrian MOSTI (Ministry of Science, Technology, and Innovation).

Riset diadakan hampir 2 bulan sekali. Yang terdekat adalah 25 s.d 30 March 2007. Tapi sebelum tgl tsb, saya mesti ke Terengganu dulu, akan dilakukan persiapan dan menguji sonar dulu biar familiar dengan team kerja dari Terengganu, terlebih familiar dengan alatnya.

Thursday, March 8, 2007

Pos 4: Hentian TAMAN SRI PUTRI

1. Taman (kampung) Sri Putri, ntar ada jembatan penyeberangan (jejantas), you mesti naik ke sisi seberang, seolah mau ambil jalan balik arah KL. Disitu ada hentian pom bensin SHELL. Jangan bingung cari taman bunganya mana, karena taman=kampung
2. Cari taxi, tawar menawar, bisa RM 7 atu 8, maksimal 10. Cakap (bilang) UTM (sini semua hal ngeja-nya in english: yu-ti-em), utiem-nya mana: U8 (yu-lapan) itu kalo utk rumah student yg berkeluarga, kalo bilik bujang ke s46/S47 (asrama laki bujang internasional)
3. Jo kaged yen tak dibantu naik-turunkan barang/bagasi oleh sopir taxi, perjalanan sekira 10 menit
4. Bilikku sewaktu bujang; turun di parkiran S46, masuk, kanan lantai 1, tengok kiri, bilik 116.
5. Rumahku (mben) bersama istri: Sampe U8, silakan naik lift, pencet no 6, keluar lift langsung lurus ke depan, kamar pertama sebelah kiri, U8-A-601 (bangunan U8, wing A, bilik 601). Sampe dech di rumahku
6. Sampe bener dech di UTM Skudai Johor Bahru.....

Pos 3: Terminal Bas PUDURAYA

1. Biasanya bas dari LCCT gak masuk terminal, cuma nurunkan penumpang diluar terminal njuk nyelonong pergi lagi.
2. Ojo kaged terminale bedo karo njawa, gak ketok yen akeh bas, karena bas ada di bawah tanah
3. You mesti naik ke lantai 2 utk beli tiket. Cari arah JB (Je-Bi, Johor Bahru), tiket normal RM 24 atau RM 25, nanti dibilang tunggu bas di PLATFORM (lorong0 berapa, inget, bis ada lantai bawah dari tulisan platform tsb
4. Yen nunggu bis lama, di terminal banyak yg jual kartu seluler, beli aja kartu perdana ”DIGI” (bang/kak, nak beli simcard DIGI, registerkan sekali ya), biasane RM 10, sekalian minta di-register-kan dengan meminjamkan paspor kita.
5. Yen wis masuk bas, ngomong karo pemandu (sopir), saya nak (akan) turun di PERHENTIAN TAMAN SRI PUTRI (SKUDAI), bilang jangan sampai lupa, saya baru sekali ini ke Johor
6. KL-JB tol terus (sekira 4 jam), perhentian pertama setelah tol ya no 5 itu, kecuali bas mampir rumah makan (tak mesti, kadang keluar tol sebentar, rumah makan, masuk tol lagi).
7. Pokoke yen wis mlaku sekira 4jam, posisi di jalan tol lurus kok ada plaza tol, keluar tol sebentar njuk lihat tulisan ”UTM”, nah siap2 nyedhaki pemandu utk mastikan lagi nak turun di Taman Sri Putri.

Pos 2: Airport LCCT

1. Kalo naik airasia, pesawat landing di bandara LCCT (pinggiran jauh dari ibukota Malaysia, Kuala Lumpur). Ikuti petunjuk petugas atau mudahnya lihat dan ikuti aja penumpang lain yang sudah di depan (tahu dirilah, jangan paling duluan) untuk menuju ruang pemeriksaan imigrasi, ikut antrian lorong ”Paspor Luar Negara”. Semua paspor dan isinya silakan dikasih ke petugas. Pake style kalem saja, kalo ditanya macem2: nak belajar kat UTM (yu-ti-em hehe).
2. Ambil bagasi, biasanya karena bawaannya banyak, pakai troli aja biar gak berat, dah disediakan gratis kok
3. Keluar melewati petugas, style kalem aja. Mdh2n tak perlu disuruh lewat x-ray atau mudah2an gak minta utk dibuka koper kita, yen angel bilang aja mau registrasi menjadi student di UTM.
4. Cari bus (disini namanya : bas) jurusan PUDURAYA (Kuala Lumpur), biasanya namanya bas Star Shuttle warna kuning Bayar RM 10. Perhatian, disini biasanya petugas bas tak mau bantu angkat2 barang. So, ya sila masukkan koper ke bagasi bas dan angkat bawaan ke atas tempat duduk sorang diri...
5. Perjalanan mengambil masa sekira 1 jam.
6. Jolali, ganti jam-mu, Malaysia lebih cepet 1 jam (WIB+1)

Pos 1: Airport SOLO

1. Pastikan!! karena baru pertama dan banyak urusan di bandara Solo, datang paling lambat 1.5 jam sebelum keberangkatan pesawat (check in AirAsia mestinya paling lambat 1 jam sblm keberangkatan)
2. Bayar fiskal 1 jt di dekat pintu masuk ruang check in, takperlu isi boring apapun, langsung kasih uang dan kita dikasih kuitansi bukti bayar fiskal
3. Masuk ruang check in bawa print-out tiket+bukti bayar fiskal (masukkan dalam paspor), dan bagasi, semua di-scan x-ray (kalo ada sodara yang anter di luar, tas/bawaan yg nanti akan kita tenteng di tempat duduk pesawat baiknya ditinggal dan dititipkan sodara yg diluar aja, yg dibawa masuk bagasi aja max 15kg, tak boleh bawa cairan, termasuk minuman kedalam pesawat)
4. Check ini counter Air Asia, tunjukkan no. 2, ntar dikasih Boarding Pass (tiket), kartu bagasi, dan 2 buah Departure Card (Indonesia dan Malaysia). Print-out tiket boleh disimpan dalam tas (rasanya tak diperlukan lagi)
5. Masih di dalam ruangan check in, dekat x-ray, silakan bayar Airport tax (Rp 75.000), jangan lupa kuitansi dibawa dan masukkan dalam paspor
6. Keluar lewat x-ray, sekarang isilah Departure card yg Indonesia (soale ntar diminta dan disobek petugas imigrasi ketika mau masuk ruang tunggu). Departure card yg Malaysia diisi di pesawat aja (ntar diminta dan disobek petugas imigrasi ketika di bandara LCCT Kuala Lumpur). Sobekan-sobekan Departure card masukkan paspor dan gak boleh hilang, itu akan dipakai ketika mau keluar/masuk antar negara
7. Pamitan sama keluarga, masuk bawa tentengan tas (bisa 1 atau 2), semua berkas masukkan dalam paspor (biar setiap petugas yg kita lewati, milihi mana-mana yg ia perlukan sesuai tugasnya)
8. Masuk x-ray thd barang2 tentengan kita, lewati petugas imigrasi utk dapat cop bhw kita nak ninggalin indonesia, duduk sebentar di ruang tunggu, masuk ke pesawat (tempat duduk bebas milih, gak ada nomor)
9. Silakan liat pemandangan dan menangis terharu meninggalkan utk sementara waktu orang2 yang kita cintai, dan membjolyangkan Malaysia itu kaya ngapa ya
10. Jolali tulis Departure Card Malaysia, masukkan dlm paspor. Tak boleh bawa minuman dan makanan, yen ngelih beli sama mbak-mbak pramugrari yg nyambi dodolan kayak pedagang asongan (serius ki)

Panduan Perjalanan Solo-Johor

Setelah sekian lama menata diri, melihat posisi, dan lihat situasi….. maka saya tulislah panduan perjalanan dari airport di Indonesia (saya ambil contoh Airport Solo) hingga sampai di UTM JB dengan selamat . Perjalanan ini tentu mengingatkan diriku pengalaman pertamaku ke Malaysia. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi yang membaca, terutama bagi yang baru akan pertama kali ke Malaysia atau khususnya Johor Bahru. amien.

Cerita dan panduan akan dibagi dalam beberapa pos hehehe
Pos 1: Airport Solo
Pos 2: Airport LCCT
Pos 3: Terminal Puduraya
Pos 4: Hentian Taman Sri Putri

Wednesday, March 7, 2007

Calling Visa utk mbawa anak-istri ke Malay

Calling Visa saya maknai sebagai surat yg diterbitkan oleh imigrasi malaysia untuk orang yang akan mengikuti kita tinggal di luar negeri, utk cerita disini saya batasi utk anak dan istri, lebih khusus lagi istri, karena anak saya belum lahir.

Prsedurnya berawal dari urusan visa kita harus kelar dulu. Makanya, sesampainya di Univ tujuan, kita langsung aja mengurus ke School of Graduate Studies (di UTM namanya SPS=Sekolah Pengajian Siswazah, di Indonesia biasanya bernama PPS=Program Pasca Sarjana). Di SPS pertama kita urus student pass=multiple entry visa kita, biasanya jadi sekira 3 minggu.

Setelah punya student pass, kita baru bisa ngajukan lagi ke SPS utk dibuatkan calling visa utk istri. Syaratnya; 1.copy paspor istri, 2.copy student pass kita, 3.foto istri. Jadi sekira 3 minggu, so setelah itu kita bawa pulang tuch surat ke Indonesia. Calling visa dibawa ke Embassy Malaysia di Jakarta utk kita mintakan Single Entry Visa. Nah sesampainya di Malaysia, paspor dan foto istri kita serahkan ke SPS utk urus multiple entry visa, jadinya sekira 3 minggu juga.

lbh detail; Single/Multiple Entry Visa

Single entry visa adalah visa yang dikeluarkan oleh kedubes Malaysia di jakarta diberikan ke kita (tentu kita yang mengurus sendiri). Ini adalah visa sebagai ijin bahwa kita boleh masuk malay untuk pertama kali sahaja.

Multiple entry visa atau biasa juga disebut Student Pass
Student pass akan kita dapatkan setelah kita mengurus di universiti tempat kita belajar, tentunya ya sampai di univ tujuan baru lapor dan urus student pass=visa pelajar.

Cara mendapatkan visa Student Pass (include menjelaskan cara mendapatkan single entry visa) adalah seperti berikut.

Alternatif 1
Karena kita mau sekolah lama di malay, dan perlu keluar-masuk malay berkali2, so perlu namanya multiple entry visa. Itu diuruskan kampus setelah kita bener2 jadi pelajar. Utk dapat multiple entry visa, syaratnya anda harus mbawa dari indonesia yg namanya single entry visa (ijin tinggal 3 bulan).

Nah yang harus kita buat dulu adalah single entry visa, karena Surabaya dan Jogja gak ada, maka anda harus nyari di Kedubes Malaysia Jakarta, Kuningan Jaksel. Syaratnya mbawa offer letter, foto 4x6, paspor asli+copy, mbayarnya cuman Rp 39.000. Murah banget sih benernya, masalahnya mbuatnya nggak sehari jadi. Ternyata saat datang pertama tuch kita hanya masukkan berkas2 tersebut, visa akan jadi 3 hari kerja sesudahnya. Masukkan rabu jadinya senin, masukkan senin jadinya kamis. So, harus nginap di Jakarta atau bolak-balik.

Sesampainya kita di malay, kita serahkan paspor kita ke kampus, kampus akan menguruskan utk mendapatkan multiple entry visa, jadinya sekira 3 minggu, mbayarnya seingat saya RM 75/tahun + biaya urus dll RM 15.


Alternatif 2
Sesama asean bebas visa, gak perlu urus ini-itu langsung terbang ke negara lain tak masalah, cukup bermodalkan paspor dan kalo perlu offer letter, namun sekali kunjungan hanya dikasih ijin tinggal maksimal 1 bulan. Gak usah nyari single entry visa di Jakarta, langsung aja modal paspor dan offer letter, berangkat.

Sesampainya di malaysia, langsung kontak pasca sarjana yg mengurus masalah visa. Ada beberapa kawan yang diminta ambil single entry visa di singapore (karena dekat dan sehari jadi seperti pengalaman istri), ada yg langsung dibuatkan multiple entry visa (silakan lebih detail kontak sesegera mungkin ke bagian pendaftaran universiti anda). Soalnya pengalaman banyak teman, urusan visa itu gampang2 susah, so segera diurus begitu sampai di Malay.

SEMOGA SEMUA URUSAN LANCAR DAN DIMUDAHKAN ALLAH, AMIEN.

Istilah Offer Letter, Paspor, Visa, Fiskal,.....

Dulu awalnya saya yg kuper ini blaz gak tahu istilah-istilah bagi orang yang mau sekolah ke luar negeri. Dan yang saya denger kok kayane ribet banget ya..
Akhire saya bisa sedikit mengurai dengan bahasa sederhana menurut pemahaman saya sendiri

1- Offer Letter
Offer letter = surat tawaran adalah tawaran yang dikirim ke kita dari universiti bahwa anda dapat peluang utk sekolah disitu, yen mau diambil ya segera diisi aja form yang ada dan dilengkapi syarat2nya njuk segera di-pos-kan balik atau di-fax. Mben aku isi form kesedian dalam offer letter tsb, njuk saya scan. Saya dulu minta kawan yg lagi sekolah di UTM yg urus ke universiti. Kalo tak ada kawan gakpapa, yg penting kita dah komunikasikan ke universiti dan kita sampaikan bahwa kita jadi ambil tawaran tsb dan kita jelaskan kapan mau datang ke malaysia.

2- Paspor
Paspor maknanya adalah kartu identitas bagi seseorang jika akan melintas antar negara. Seseorang tidak akan bisa masuk atau keluar negara tertentu tanpa adanya identitas yang namanya paspor ini. Paspor bisa dibuat di kantor imigrasi dimanapun, tak mesti sesuai alamat KTP. Saya dulu mbuat paspor di kantor Imigrasi Yogyakarta walaupun KTP saya masih beralamat di Sragen. Bayar Rp 265.000, diurus sendiri walau perlu 5hari kerja takpa, gakusah nitip calo, mari bersama-sama menghindarkan diri untuk menyuburkan praktek percaloan.

3-Visa
adalah surat keterangan bahwa kita diberikan ijin tinggal di negeri orang selama waktu tertentu sesuai dengan yg diberikan negara yang akan kita tuju; sebulan, 3 bulan, setahun, 2 tahun,......

4- Fiskal

Pajak yang dikenakan kepada WNI yang akan melakukan perjalanan keluar negeri. Bayarnya di Bandara atau pelabuhan keberangkatan.

Tuesday, March 6, 2007

Membujang, tinggal di S46 International Block



Selama lebih kurang sebulan sebelum mbawa istri ke Malay, saya tinggal di S46 (bilik mandi di dalam), bangunan khusus untuk international students laki-laki yang bujang atau membujang. Sedangkan S47 yang berdekatan kamar agak besar tapi bilik mandi di luar. Saya menempati lantai 1, bilik nomor 116.

Dipinjami laptop pak Jarot sehingga bisa chating-email-browsing internet, juga diberi Akin sebuah jam dinding seperti dalam foto. Alhamdulillah banyak orang baikan di sekitar saya sehingga krasan.

Disini saya kurang bisa bergaul, karena saya datang dah di tengah semester, takda kawan yang datang bareng dan senasib sama sekali. Tapi alhamdulillah, sudah kenal dengan Pak Topan (PhD Teknik Kimia, dosen Geologi UPN Yogyakarta), kemudian dikenalkan dengan pak Asral (MEng Teknik Mesin, dosen UNRI), akhirnya merembet kenal dengan pak Hamzah (PhD Teknik Elektro, dosen Univ Lancang Kuning pekanbaru)....

Alhamdulillah teman makin banyak, kadang bareng ke kantin Kolej 9. Lab saya di bangunan WCC P15 jarak sekira 1.5km, benernya deket tapi berbukit naik turun jalannya. Kadang jalan kaki, mbonceng motor antik temen2, kadang naik bus kampus yg free.

Monday, March 5, 2007

Pak Teguh, temen se-makmal


Pak Teguh, alumni Elektro S1 dan S2 ITB.

Temen se-lab saya, saya sering mbonceng motor "antik" beliau.
Beliau datang ke UTM sebulan sebelum saya.

orang baik, Pak Jarot......

Pak Jarot telah meminjami diriku sebuah laptop disaat saya memang belum punya dan belum punya kemampuan untuk beli... thanks pak jarot, hanya Allah yg bisa membalas kebaikan Bapak.

Pak Jarot adalah PhD Petroleum Eng (masuk fakulti Chemical), dosen Geologi UGM, istrinya Dokter Gigi juga.

Pak Reza, orang baik .....


Pak Reza telah membimbing diriku dari urus vot, daftar SPS, buat account, cari bilik, dll... thanks pak Reza, hanya Allah yg bisa membalas kebaikan Bapak.

Pak Reza adalah PhD di WCC juga bareng saya (under P Tharek), freelance. Dulu beliau S1 di ISTN Jakarta, S2 IT ITB 00.

Masih teringat sekali sedemikian sabar dan telaten pak reza membantu saya sebelum keberangkatan dan di awal-awal urus semua hal di UTM.
1. Menemani jumpa p jef utk temubual (=wawancara) menjadi RSG (Research Student Grant), isi borang2 yang banyak macemnya dan saya tidak mudheng karena tulisan banyak dalam bahasa Melayu, pokoknya manut pak Reza ajah
2. Menemani ke RMC (Research Management Centre) untuk memasukkan permohonan pendaftaran RSG saya.
3. Menemani ke Bank CIMB untuk mbuat rekening, disini juga bingung bagaimana ngisi formnya yg banyak banget, udah gitu gakbisa ngomong melayu sama teller.
4. Menemani ke SPS (Sekolah Pengajian Siswazah) untuk mendaftar S3 saya sehingga saya dapat metric card (kartu pelajar), juga urus visa student yg ketemu dg pegawai yang sangar dan galak abis...
5. Menemani ke KTC (Kolej Tuanku Chancellor) untuk mendaftar bilik bujang di International Block S46 bilik 116, lagi2 saya cuma ikut aja,

Beberapa urusan di atas semua yg urus pak reza, saya cuma fisik aja ada, tapi gak bisa ngomong apa2... jazakallah khairan katsiraaa

Saturday, March 3, 2007

Supervisor (Prof) yang baik hati


(foto: P Jef sekeluarga plus Ny Sunargm hehe)
Alhamdulillah, atas ijin Allah dan melalui kebaikan seorang dosen/pensyarah yg baik hati, Prof. Madya Jafri bin Din (biasa kami sebut Pak Jef), awal th 2007 saya akhirnya jadi ambil PhD di Faculty of Electrical Engineering (FKE=Fakulti Kejuruteraan Elektrik) Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Kampus Skudai 81310, Johor Bahru, Malaysia.

Selepas lulus s1 (1999), kurang dari setahun (2000) saya langsung lanjut S2. Benernya juga tak kurang dari setahun selepas lulus s2 (2003), saya dapat tawaran dari P Jef untuk ambil S3 (2004), tapi kerana beberapa hal, membuat niat tsb blm terwujud. Allah Maha Tahu yg terbaik bagi hambanya, 2007 akhirnya berangkat juga saya menemui P Jef.

Friday, March 2, 2007

Sekolahanku.....



(Foto: si culun mencari ngelmu hehehe)
Selama sekolah ambil PhD, saya ngantor di bangunan P15, namanya WCC (Wireless Communication Center) termasuk dalam FKE (Fakulti Kejuruteraan Elektrik). Supervisor saya Prof. Madya Dr. Jafri bin Din menjadi Deputy Director WCC.

Temen2 Indonesia di lab ini, selain saya ada 3 orang;
1. Mbak Yusnita Rahayu, alumnus Teknik Elektro ISTN Jakarta, sejak 2001 ambil master, lanjut PhD
2. Pak Reza Firsandaya Malik, alumni Teknik Elektro ISTN Jakarta, S2 Teknologi Informasi ITB 2000, sekarang ambil PhD sejak 2004.
3. Pak Teguh Prakoso, alumni S1 Teknik Elektro ITB 1995, S2 teknik Elektro-Telkom ITB 2001, datang sebulan sebelum saya.

Thursday, March 1, 2007

Bahasa Melayu, lucu dan aneh rasanya.......

Bahasa Melayu, lucu dan aneh rasanya ketika baru kenal.

Diantaranya istilah adalah;
pengajian = kuliah
nak = akan/mau (bukan anak-anak)
budak = anak (kayak bhs sunda)
jemput = undang (dijemput=diundang)
jl. sehala = searah
kakitangan = staf
kamar = bilik, katil = kasur, rmh kelamin = rmh keluarga
selipar = sendal, kasut = sepatu
cakap = bicara
makmal = lab
kereta = mobil
telephone bimbit = handphone, komputer riba = laptop
senang = mudah, kira = hitung
pusing = putar, pening = pusing

Masih ada lagi, kata-kata yang diadopsi English;
imigresen = immigration
pencen = pension, akaun = account
bas = bus, basikal = bycicle, motosikal = motorcycle
kaunter = counter, nombor = number

Kalo cakap, takdikira ada huruf "r":
gamba(r)
anwa(r)
ula(r)
leba(r)
besa(r)