Salah satu yang kadang nggak pede dan kepikiran ketika belum berangkat ke Eropa, mengukur kemampuan diri sendiri, ntar ngomongnya disana gimana ya? Bahasa Inggris pas2an, kursus bahasa Jerman 1 semester dah gak ada yang nyanthol, bahasa Belanda dan Bahasa Prancis jauhhh.... Tapi kadang hati terhibur dengan satu ungkapan: yang penting bisa berkomunikasi (saling paham), bagaimanapun caranya, walaupun dengan kemampuan bahasa yang terbatas.
Perjalanan telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar berkomunikasi, baik dengan pramugari (minimal urusan makan, minum, dll) maupun komunikasi dengan penumpang lain (seperlunya). Alhamdulillah lancar. Check in/urusan lain di kaunter, naik pesawat KLM Kuala Lumpur – Jakarta dan pesawat Emirates Jakarta-Dubai-Amsterdam, semua lancar. Lancar disini maksudnya kami minta makan/minum apa, dikasih seperti permintaan hehe.
Bicara dengan bahasa berbeda atau pakai bahasa tubuh alhamdulillah akhirnya juga lancar selama jalan2; check in hotel, bayar karcis, beli pulsa, beli makan, dll. Alhamdulillah karunia Allah dengan bahasa tubuh hehe.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment