Adik Suranto dan istri minta ditemankan saya dan istri jalan-jalan ke Thailand.
Jalan-jalan saya dan istri ke utara (Thailand) di utara Malaysia dengan tiga border utama terpenuhi;
Pertama, Dannok, Sadao (propinsi Songkhla) berbatasan dengan Bukit Kayu Hitam (negeri Kedah) tahun 2008, naik taxi dan Tuktuk.
Kedua, Sungai Kolok (propinsi Narathiwat) berbatasan dengan Rantau Panjang (negeri Kelantan) tahun 2010, jalan kaki melintasi jembatan sungai antar dua negara.
Ketiga, Hat Yai (propinsi Songkhla) berbatasan dengan Padang Besar (negeri Perlis) tahun 2011, naik kereta api.
Sehari sebelum berangkat kami beli tiket di kaunter train KTM di KL Sentral. Ada kereta langsung KL Sentral ke Hat Yai pp namanya Senandung Langkawi (brkt 21.15-10.12, balik 16.00-05.36). Kami beli tiket berangkat dulu, pulangnya ntar liat sikon apakah tetap naik train atau ganti bus, hari itu juga atau nginap.
Penginnya berangkat naik train kelas 1 (kamar dengan 2 tempat tidur atas bawah, ada wastafel dan kursi, coach ADNFB; upper RM108, lower RM117) tapi tiket dah habis. Kami ambil kelas 2 (kamar tidur bawah hanya tersisa 3 tempat, saya di atas aja, tapi bukan dikotak seperti kamar, coach ADNS; upper RM54, lower RM60), tapi sudah cukup nyaman. Ada juga duduk seperti bus, coach AFC (RM95), ASC (RM48), dan AEC (RM26).
Perjalanan malam menggunakan train biasa, tidak ada kereta cepat. Tapi fasilitas lumayan bagus, nyaman untuk jalan jauh dan istirahat/tidur malam. Jarak sekira 550km dengan waktu tempuh sekira 14 jam (40 km/jam), termasuk 1 jam urus cop imigrasi. Berangkat dari stasiun Sentral Kuala Lumpur jam 21.15 dan sampai di stasiun Hat Yai jam 10.12 waktu Thailand (Waktu Thailand = WIB = 1 jam lebih lambat daripada waktu Malaysia dan Singapore).
Jam 8.20 sampai di stasiun Padang Besar, perbatasan paling utara Malaysia (Negeri Perlis) dengan Thailand (Propinsi Songkhla). Dua kantor imigrasi (Malaysia dan Thailand) gabung dalam satu bangunan. Semua penumpang keluar dari kereta api dengan semua barang bawaan (tapi tidak di-scan di kedua imigrasi). Masuk ruangan imigrasi Malaysia dapat cop keluar, lalu masuk ruang sebelah mendapat cop imigrasi masuk Thailand, mudah dan simple. Baru kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api lagi sekira 1 jam untuk sampai ke Hat Yai.
Hal inilah yang membuat saya seneng dan seperti yang sering saya inginkan ketika keluar dan masuk dua negara berbeda adalah bersatunya kantor imigrasi kedua negara tersebut. Tidak perlu jalan kaki apalagi harus naik kendaraan lagi, pakai naik turun lantai segala (seperti imigrasi Johor Bahru dan Singapore). Memang itu dalam kacamata/keinginan salah satu pengguna seperti saya, pemerintah masing-masing tentu punya pemikiran sehingga dipertahankan pola seperti itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment