Thursday, September 30, 2010
dari Den Haag ke Paris
Kami datang awal di Den Haag Centraal (beda dengan Den Haag HS). Den Haag Centraal merupakan pusat stasiun train dan terminal untuk bus, tram, dan metro.
Namun demikian, perlu waktu dan keyakinan yang lama bagi kami untuk berpuas hati dengan jawaban orang ketika kami tanya; dimana bus yang akan berangkat ke Paris? Tanya beberapa petugas, tanya penjaga informasi yang berbeda, tanya sopir bus lokal, tanya orang lain, tanya Pandu, dll.
Selalu jawabannya: pojok lantai atas. Kami lihat tidak ada bus di pojok atas. Tidak ada kaunter bus satupun yang buka. Sudah gitu tidak ada kaunter bus Euroline yang akan kita naiki. Yang ada hanya bus lokal dengan platform masing-masing. Euroline platform mana, di pojok gak ada platform sama sekali. Padahal Eurolines adalah perusahaan bus yang sangat besar, menghubungkan seluruh kota di seantero Eropa (Amsterdam, Paris, Berlin, Barcelona, Roma, Athena, dll), bahkan yang terbatasi oleh laut sekalipun (Stockholm, London, dll), bahkan sampai ke Moscow dan sekitarnya.
Ternyata memang demikianlah adanya, bus hanya datang dan mengambil penumpang tak lebih dari 10 menit. Seperti kami lihat sebelum jadwal kami jam 23, sebelumnya dan datang bus ke London, Berlin, dll semua begitu.
Tibalah beberapa bus Eurolines, ada yang Berlin, London. Alhamd pas jam 21.55 datang bus jurusan Paris. Alhamdulillah, akhirnya terjawab dan benar penantian kami di tempat yang benar. Sopir ada 2, nanya berapa luggage kita punya dan semua dikasih tanda biar gak ketukar. Sekira 10 menit, bus dah jalan lagi. O.... begitu.
Kami lega akhirnya dah naik bus dengan benar, tapi tak mudah untuk tidur karena negara Belanda kecil, berarti sebentar lagi masuk negara Belgia kami mesti turun check imigrasi keluar Belanda dan masuk Belgia (2x naik turun), lalu taklama kemudian kami mesti turun lagi keluar Belgia dan masuk Prancis (2x naik turun). Begitulah pikiran kami sehingga kami tidak bisa nyenyak, mau lihat kanan kiri karena malam ya nggak begitu terlihat menarik.
Karena tujuan Prancis, sopir kayane juga orang Prancis selalu menginformasikan apa-apa dalam bahasa Prancis. Ketika beberapa kali berhenti, dia bilang dalam bahasa Prancis. Kami berpikir, ini imigrasi bukan ya? Kok kayaknya bukan, lagian ada beberapa penumpang juga kok gak pada turun.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment