Sunday, May 27, 2007

Kongres PPIM di UUM Kedah, ikut jalan2 ajah



26-27 Mei 2007 ada acara kongres PPI se-Malaysia di Universiti Utara Malaysia (UUM). Dalam rangka menyalurkan hobi jalan-jalan, saya ikutan ajah, jalan2.

Perjalanan lebih 12 jam, pagi jam 10 berangkat, nyampe jam 12 malam. Rombongan 1 bus UTM (free),yang delegasi bener2 ikut kongres 6 orang saja (sesuai kuota), ya saya n istri yg ikutan datang, jalan2 ajah.

Wednesday, May 16, 2007

Pertama ke Singapore, masuk Office.....






Hari ini saya ikut Bu Rosi dan keluarga dalam rangka belajar bagaimana masuk Singapore dan belajar sedikit tentang seluk beluknya. Ini penting untuk kedepan jika mau jalan2 ngajak istri atau teman biar sedikit banyak paham

Kita rombongan naik 2 taxi dari UTM langsung Queen street Spore RM 60/taxi. Taxi 1 (Saya, ibu-bapak-adik bu rosi), taxi 2 (bu rosi-suami-Zydan).

Pengalaman pertama, ternyata rombongan dalam taxi kami mesti masuk office di imigrasi Singapore. Alhamdulillah, dimantapkan hati kami oleh pak sopir taxi, "tenang aja, cakap nak pusing-pusing aja". Ternyata benar, kayaknya yang diuji bagi orang yang baru pertama ke Spore adalah mentalnya hehehe. Kita didiemin lama (kata kawan; benernya kita diawasi dengan kamera CCTV), lalu saya dipanggil dan ditanya; mau ngapain, berapa lama, tiga orang yang lain keluarga?

Alhamdulillah, semuanya lancar dan dapat cop masuk Spore max 30 hari, padahal kami cuma perlu 1 hari saja thok.

Rute dan pengalaman lain yang didapat, diantaranya;
1. Semua taxi dan bus Naik (rute khusus JB-Spore) berhenti di Terminal Queen stree.
2. Naik taxi dari Queen street ke 301 Jervois Road (Immigresen Malay di Spore) sekira SGD 6 (SGD= Spore Dollar). Disini saya belajar bagaimana bu rosi urus single entry visa bagi Zydan yang masih bayi).
3. Belajar naik kereta cepat MRT (Mass Rapid Transport), bagaimana beli tiket pada mesin dan mengatur rute perjalanan.
4. Jalan2 di pertokoan Orchard road (warung makan halal), Chinatown, Bugis junction, dan Merlion (patung singo)
5. Bawa peta Spore (khususnya peta MRT) utk memudahkan perjalanan.

Pulangnya kami naik bus, dapat pengalaman naik turun eskalator di imigrasi Spore dan Malay, so kalau santai dan murah pakailah bus, kalo mau cepat dan gakribet pakailah taxi walau agak mahal.

Tuesday, May 1, 2007

Adhem panas dibuntuti polisi, grogi isi bensin sendiri

Pertama kali saya keluar kampus untuk isi bensin kereta (=mobil).

Saat itu, karena bensin habis, mesti keluar kampus untuk beli bensin. Karena mobil tua, seat belt agak susah, sehingga saya nggak pake. Eh, sesampainya di pertigaan, saat berhenti nunggu jalan, terlihat patroli mobil polis dari arah kanan menuju ke arah kiri saya. Saya kemudian belok kiri karena pom bensin petronas ada disebelah kiri.

Saya tengok, mobil polis berhenti, saya salip, lalu dia jalan lagi menguntitku, alamak jantung ini berdegup kencang. Sudah tidak pakai seat belt, SIM juga punyanya SIM indonesia (punya surat keterangan dari ibu pejabat polis bahawa SIM negara asing boleh dipakai di Malaysia asal masih berlaku), tapi masalahnya kadang ada poli yang sepaham ada yang tidak.

Saya masuk pom bensin, polis ikut juga, berhenti agak jauh dan seolah mengamati dan mencatat sesuati, waduh.....

Lebih grogi lagi, baru pertama kali isi bensin, gimana bilangnya; bensin, petrol, minyak..... (masalahnya, beli bensin di Malaysia mesti ke kaunter, njuk ngis sendiri). Lha belinya bingung, ngisinya bingung.

Nasib memang lagi apes, begitu keluar dari kaunter dan ambil gagang untuk ngisi bensin, bensin takmau keluar, tanya mbak-nya; lho katanya beli top up (pulsa) digi ... whealah, tadi ngomongku gimana sih kok beli bensin jadi pulsa.

Didekati pak polisi....deg-deg-deg..... "beli minyak atau beli top up", mungkin tahu saya belepotan pake bahasa Melayu, dia tanya lagi in English "where are you come from?". Alhamdulillah semua lancar gak ada masalah..... tinggal nunggu ada tagihan gak bulan depan karena takut kena saman (denda) karena melanggar aturan gak pakai seat belt. [alhamdulillah, 2 bulan ditunggu takda suarat tagihan masuk, maknanya saat itu saya takdicatata melanggar aturan, mungkin mereka hanya mengamati dan curiga].