Saturday, February 7, 2009
Lanjutan Tennis, menang, menang, trus kalah
Saya cuplik dari tulisan yg menarik oleh P Aulia di milist PPI dg beberapa edit.
Pagi tadi telah dilanjutkan pertandingan PPI bidang Tenis Lapangan. Lapangan dua diisi oleh pasangan Pak Sunardi/Pak Heru, yang masuk sebagai pemain pengganti, melawan pasangan Pak Ardiansyah/Septa. Permainan ini sebenarya sambungan dari pertandingan minggu lalu yang tertunda disebabkan "persekongkolan" antar wasit dan semua pemain. Permainan ini berjalan alot dan lama, mengakibatkan wasit hampir kehilangan kepercayaan diri untuk memimpin petandingan yang begitu lama. Maklum wasit (saya sendiri), juga mau main dan melawan pasangan pemenang dari pasangan ini. Skor saling susul-menyusul antara kedua pasangan ini terus berkelanjutan, dan hampir setiap game ada jus, waduh....lamanya. ..tapi Alhamdulilah. ..pertandingan yang berlangsung 3 set ini selesai juga yang dimenangkan pasangan Pak Sunardi/Pak Heru. Bagi Pak Sunardi ini adalah kemenangan yang terunda...
Setelah berehat dan 'berbual' sambil melepas lelah, saya yang perpasangan dengan pemain impor dari Thailand, Mr Kiti, melanjutkan perjuangan melawan 'pasangan beruntung' Pak Sunardi/Pak Heru. Namun petandingan tidak berjalan lama, setelah satu set, pasangan Pak Sunardi/Pak Heru sudah kelelahan dan berusaha merayu wasit supaya pertandingan dilanjutkan minggu depan, padahal saya dengan pasangan impor saya udah menunggu di lapangan. Entah apa yang mereka bicarakan, saya dan pasangan dinyatakan sebagai pemenang masuk final dan berhak melawan Pak Imron/Bang Nes...Alhamdulillah ..baik hati sekali lawan tanding saya...
Pesan Moral:
1. Kalau ingin menang, tundalah permainan minggu depanya dan tukar pasangan anda (kasus Pak Sunardi)
2. Kalau ingin menang, desak lawan yang sudah kelelahan melanjutkan pertandingan sesegeranya dan import pemain dari thailand (Kasus saya)
Maaf ini hanya untuk sebuah persahabatan dan tidak ada maksud lain....Karena Allah kita bersahabat...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment