Saturday, March 22, 2008
Brunei, kami datang dan pergi
(foto: ekspresi kekecewaan)
21-22 Maret 2008 jalan2 di Brunei.
Dari Kota Kinabalu naik Kapal ke Labuan sekira 1 jam RM30an, ganti kapal lagi ke Brunei 0.5jam sekira RM20. Karena sesama negara ASEAN, kami takperlu pakai visa.
Wah, ternyata Brunei tak seindah, tak seramai, tak semegah yang kami bayangkan sebelumnya..... ckckckckckck kecewa berat, tapi tetep bersyukur karena tahu hal tsb. Dan, terlalu banyak komunitas Jawa di Bandar Seri Begawan, yah serasa di Jogja saja.
Imigrasi masuk Brunei (saat kita datang di Pelabuhan) dan meninggalkan Brunei melalui jalan darat melalui Sungai Tujuh Kuala Belait (sisi barat daya berbatasan dengan Miri Sarawak Malaysia) lebih kurang kaya imigrasi di airport Jogja yg amburadul kayak gitu.
Bandar Seri Begawan pun sangat-sangat sepi, terminal bis sepi/kecil, pasar kumuh, perkampungan kumuh di atas sungai terletak persis di depan kota, weleh....weleh...
Perjalanan menuju 0 Km takterasa tahu-tahu sampai, padahal kami belum merasa memasuki sebuah kota, raanya sejak tadi desa terus.... Dari pelabuhan sekira 45 menit (sekira 30 km) pakai bus mini.
Kami sampai selalu bertanya-tanya: "benernya ini kota apa sih, apa bener Brunei???". Kami buka peta, terdapat sekira 16 hotel (ingat cuma 16 hotel saja) dari kelas teri sampai kelas kakap, jane bener gak sih..
Negara Brunei sangat kecil, ujung timur ke ujung barat ditempuh dengan bus "very low quality" sekira 3 jam.
Selanjutnya kami akan ke Kuching Sarawak dengan meng-explore perjalanan darat, naik bus Miri-Kuching.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment