Friday, January 1, 2010

Maafkan kami pak sopir taxi, smg pahala bagi dirimu

Icon yang terbayang di benak kami ketika mendengar Banda Aceh adalah Masjid Baiturrahman. Yah begitulah, akhirnya saya dan istri memutuskan untuk pertama-tama menuju ke Masjid Baiturrahman di pusat Kota Banda Aceh.

Tapi sayang sekali, di internet maupun di airport SIM, saya tidak mendapatkan peta detail beserta pilihan angkutan untuk memudahkan meng-eksplore keindahan Aceh.
Di Airport, (mungkin ada, tapi) kami gak liat ada taxi bener2 ada tulisannya ”TAXI”, gaktahu dimana kaunter taxi, juga tak tahu persis bayar berapa kalo ke kota (ada kawan bilang; taxi Rp 25.000, angkutan kota Rp 10.000 tapi harus keluar dulu dari arena bandara).

Tatkala ada orang setia mengikuti kami keluar airport, menawarkan jasa taxi Rp 70.000, saya jadi heran, kok mahal ya. Kami juga ditunjukkan satu lembar tarif resmi (dia bilang begitu) bahwa Airpot-Kota Rp 70.000, gaktahu benar-tidaknya.

Akhirnya kami rehat dulu di kursi pengunjung di luar, eh masih dikuntit. Mau ke toilet juga dikuntit, wah setia sekali bapak ini cari penumpang. Akhirnya kami coba tawar dan dapat harga Rp 50.000. saat itu kami senang berhasil menawar.

[namun akhirnya kami menyesal, kenapa kami pelit banget saat itu. Padahal tarif Rp 70.000 kayaknya itu memang tarif resmi, soalnya ketika kami coba tanya ke resepsionis hotel tempat kami menginap saat kami mau balik minta dicarikan taxi ke airport, harganya memang segitu. Maafkn kami saudaraku, semoga menjadi pahala kebaikan bagimu, amien]

No comments:

Post a Comment