Thursday, September 23, 2010

Berangkat ke Amsterdam Belanda



Bismillah..... Perjalanan panjang dimulai. Terbang ke Amsterdam transit Dubai. Keliling sebagian Eropa (Belanda, Prancis, Jerman, Belgia, Luxembourg). Begitulah rencana kami, mudah2an lancar dan dimudahkan Allah.

Rute perjalanan kami pakai muter2.
Kemarin pagi perjalanan AirAsia Jogja-Spore, nyebrang ke JB utk urus sebentar di SPS UTM yang ngasih surat bahwa thesis sudah dipersilakan utk dijilid. (tapi mohon maaf terpaksa njilid thesis minta ditunda hingga 3 minggu karena tabrakan dengan jadwal jalan-jalan kami). Malam naik bus ke KL. Pagi hari kemas2 barang bawaan dalam 2 koper kecil, siang naik taxi ke KLIA (RM 85).

Sore jam16 naik pesawat KLM Kuala Lumpur ke Jakarta (1st time kami naik KLM), lumayan pesawat besar dan nyaman, pramugari laki dan perempuan Londo ganteng dan cantik (mungkin dulunya gitu). Harga tiket KLM relaif tidak fluktuatif, kami dapat RM 363/seat pp KL-Jkt.

Saya dah nyiapin banyak buku bacaan, ternyata gakkepake karena kalah dengan video on demand. Namanya baru 1st time, rada bingung juga cara pakai video on demand yang disediakan di setiap kursi. Duduk, mikir, lirik kanan-kiri....akhirnya bisa juga pake. Satu yg teringat: lho, dimana headset, kok di kursi saya gak ada, ternyata saya gakdikasih headset oleh pramugari karena saya tidur o...o...pantesan.

Transit di Jakarta lumayan lama, landing jam18, terbang lagi jam 24. Alhamd check in di Emirates dan urus cop imigrasi takda masalah. Agak enak di Jakarta, bayar airportax langsung di kaunter checkin, beda dengan airport Jogja mesti ada loket sendiri. Cuma yg agak ribet, urus bebas fiskal mesti bawa copy NPWP dan copy surat nikah/kartu keluarga, kalo di Jogja cuma diliatin aja cukup.

Terbang lama dengan maskapai Emirates dimulai. Kami liat pramugarinya lucu-lucu pakai ”jilbab secuil” (gaktahu istilah yang bener utk sebutan kain putih yang dipakai bersama dengan topi). Pramugari kayaknya dari berbagai negara, termasuk ada yg dari Indonesia. Pesawat besar, kalo gaksalah Boeing 777-300 kapasitas 425 penumpang, kelas ekonomi seat ABC DEFG HJK (KLM sedikit lebih kecil, seat ABC DEF GHJ). Gaktahu kenapa, seat I tidak ada. Kalo bisnis; AB CD EF

Perjalanan sampai Dubai Uni Emirat Arab alhamd lancar. Ternyata terbang 8 jam gak bosen karena ada mainan bisa nyetel TV, film, update info perjalanan, dll. Makan minum juga tak henti2nya dihidangkan, ternyata enak ya (tak mbosenin seperti yg dibayangkan sebelumnya). Kita landing jam4.30 waktu setempat (4 jam lebih akhir dibanding WIB). Dubai International Airport besar dan megah. Ketemu bapak-ibu (Hatifah) dari Makassar yang akan mengunjungi anaknya yang kuliah di Belanda. Anaknya yang satunya yg lagi belajar di Kairo juga dah datang ke Amsterdam. Wah, mantep tenan rek.

Perjalanan selanjutnya Dubai-Amsterdam bisa dinikmati dengan baik, walaupun bingung kita harus ikut jam mana untuk jadwal makan maupun istirahat. Ya udah, akhirnya asal dikasih makan ya kita makan, kalo udah kenyang dan capek liat TV ya tidur, gitu aja.

1 comment:

  1. weh..wis keliling Eropah :D
    pengin juga ki aku kapan-kapan ngajak keluarga
    kira-kira perlu persiapan biaya berapa Pak Tadz?

    ReplyDelete