Wednesday, September 29, 2010

kota Weesp, ketemu warung Pondok Java



Kami kebingungan cari makan, di Naarden nggak jumpa rumah makan, kampung banget ya. Hotel adanya cuma breakfast aja.

Bus yang lewat Naarden cuma 1 jalur yaitu stasiun Naarden-Bussum ke stasiun Weesp. Karena di stasiun Naarden-Bussum tadi siang dah tahu kondisinya ndeso takda dapat warung, kita mencoba keberuntungan naik bus ke stasiun Weesp, kota terdekat lainnya. Bareng dengan 3 orang Afsel yang juga mau cari makan.

Stasiun Weesp (padahal pertemuan 2 jalur train), ternyata sepinya gakkalah dengan stasiun Naarden-Bussum. Pening diriku. Alhamd ketemu dengan Mbak Endang asal Madiun yang menikah dan dah jadi WN Belanda, dia katakan banyak rumah makan dekat Centrum.

Gak sengaja alhamd Allah tunjukkan kita restoran Pondok Java. Horeeee...... Ngobrol banyak dengan pemiliknya, yaitu Mas Agus dan Mbak Ida (suami-istri asal Malang) yang sudah 15 tahun lebih tinggal di Belanda. Akrab banget kita ngobrol.

Makanan yang tersedia uenak banget, rasanya malah ngalahkan warung2 yang ada di Indonesia. Banyak juga makanan ringan. Banyak orang-orang Belanda, tua maupun anak-anak dengan logat mereka membeli makan nasi, soup, nasi goreng, atau makanan ringan, dll asyik juga mendengarnya. Memang kata mas Agus dan mbak ida, orang Belanda sangat merasa dekat dan suka dengan masakan Indonesia, mungkin diceritain oleh kakek-nenek mereka yang menjajah Indonesia 350 tahun, bahwa makanan Indonesia enak-enak.

Satu yang nggak enak, makan hari kedua, Mas Agus dan Mbak Ida tidak membolehkan kami membayar apa yang telah kita makan. Wah, gimana nih kita dah makan banyak hingga kenyang kok nggak dibayar. ”kita sedulur, gakusah mbayar”.... yah, semoga Allah yang balas kebaikan mereka berdua, amien 3x.

Bahkan, kebaikan mereka akhirnya berlanjut. Ketika tahu kami akan ke Amsterdam, mereka menawarkan diri untuk membawakan koper kami ke rumah mereka di Amsterdam (mereka bawa mobil bolak-balik Weesp-Amterdam sekira 20 menit) dan meminta kami menginap di rumah mereka. Sangat sangat baik hati, kami jadi malu. Akhirnya kami tetep sewa hotel dan akan nitip koer jika mau ke Paris sama berlin aja.

Alhamdulillah ketemu sedulur yang sangat baik hati di Belanda, barakallah utk semua kebaikan mereka, amien.

No comments:

Post a Comment